Sejarah dan Perkembangan Kota Cikarang
Kota Cikarang dikenal sebagai ‘Kawasan Perindustrian Terbesar Se-Asia Tenggara’ berdiri sejak tahun 1950 dan mulai beroperasi sebagai kawasan industri sejak tahun 80-an. Adanya pembangunan gedung-gedung perkantoran dan pabrik secara serentak mengawali pergerakan industri lainnya baik dari dalam maupun luar negeri untuk turut serta saling menyokong, karena melihat Kota Cikarang sebagai ‘Lahan Investasi Terkini dan Terdepan’. Cikarang pun telah berkembang menjadi primadona banyak perusahaan yang berasal dari luar negeri seperti Singapura, Inggris, Jerman, Korea, Jepang, Cina,Malaysia, Taiwan dan Negara Timur Tengah.
Potensi Kawasan Industri di Kota Cikarang
Kawasan Industri di Kota Cikarang merupakan kawasan industri yang potensial mengingat sekitar kurang lebih 3000 pabrik yang berasal dari 30 negara berlokasi di kawasan tersebut. Kawasan tersebut mampu menyumbang sebesar 34,46 % PMA Nasional, serta 22-45 % volume ekspor nasional pada tahun 2008 dengan omzet mencapai $35 milyar dan 70% diantaranya untuk pasar ekspor. Beberapa Industri besar yang sudah bergabung antara lain MM2100, Delta Silicon I, EJIP, BIIE, Jababeka I, Jababeka II, dan Delta Silicon II.
Seperti kota industri lainnya, Rata-rata industri di kawasan Cikarang merupakan perusahaan multinasional dengan jumlah pekerja ekspatriat mencapai lebih dari 22.000 orang. Hal ini membuka peluang bagi para developer industri properti untuk berpartisipasi membangun residential & commercial area guna mengakomodasi kebutuhan para pekerja industri.
Sarana dan Prasarana Listrik di Cikarang
Dari segi sumber daya listrik, Cikarang membangun sarana dan prasarana pendukung yakni PT.Cikarang Listrindo, yang merupakan perusahaan penyedia listrik utama di Wilayah Cikarang dan Cibitung demi membangun kawasan perindustrian yang mandiri dalam penyediaan listrik sesuai dengan kebijakan Pemerintah.
Logistik di Kawasan Cikarang
Dalam bidang logistik Cikarang memiliki layanan satu atap penanganan kargo logistic untuk ekspor dan impor internasional yang dinamai Cikarang Dry Port yang didirikan di Kawasan Jababeka seluas 200 hektar. Sementara untuk sarana transportasi di Cikarang kini telah beragam mulai dari KAI Commuter Jabodetabek, angkutan kota, DAMRI, dan Bus.
Berdasarkan laporan dari Konsultan Properti JLL Indonesia, dikatatakan dari seluruh wilayah Jabodetabek, total lahan kawasan industri pada kuartal I/2022 mencapai 2 juta meter persegi, 45 persen diantaranya berada di kawasan Cikarang. Tingkat okupansinya juga terus menunjukkan tren yang membaik dengan rata-rata mencapai 93 persen.
Laporan yang sama juga menginformasikan bahwa permintaan pergudangan di wilayah Cikarang masih didominasi oleh segmen e-commerce, logistik, fast moving consumer goods (FMCG), hingga material bahan kimia. Segmen ini juga terus berkembang di tengah situasi pandemi Covid-19 yang membutuhkan ruang-ruang pergudangan baru.
Pengembangan Properti di Cikarang
Beberapa Developer Properti yang telah bergabung antara lain PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) yang berpartisipasi membangun Kota Delta Mas & Delta Silicon II, Developer Sri Pertiwi Sejati (SPS) Group yang saat ini melangsungkan pembangunan kota baru di Cikarang yaitu Cikarang International City (CINITY), dan yang terbaru saat ini yaitu Developer Metland Group yang akan membangun rumah tapak di kawasan baru Metland Cikarang seluas 180 Hektar.
Artikel terkait : Sejarah Cikarang